Kamis, 08 April 2010

Boks tambahan di motor


Membahas modifikasi di motor, emang gak ada habisnya. Salah satu mengenai boks. Di Ngalam (red : Malang), 2 tahun terakhir rame lagi soal penggunaan box. Entah itu di belakang ato disamping (side box) kayak punya silup (red : polisi).
Bagi sebagian besar biker, boks emang sangat berguna sebagai wadah peralatan tempur, terutama untuk turing, semisal jas hujan, baju cadangan, helm dan beberapa perkakas wajib lainnya. Terutama buat motor seport, yang notabene gak ada bagasi layaknya bebek-bebek dan skutik masa kini.
Minimal, meskipun bukan penghobi turing, adalah tempat buat jas hujan buat wira-wiri nyambut gawe (kerja) di musim hujan kayak gini.
Menurut beberapa pengamat safety riding, dari segi safety yang berhubungan erat dengan kestabilan motor, boks yang disarankan adalah boks samping (side box), karena dengan posisi yang mantap di samping kiri-kanan motor, setidaknya stabil dibandingkan dengan boks belakang yang kebanyakan berada agak diatas motor, karena biasanya nangkring di behel belakang.
Boks samping-pun, direkomendasikan agar dimuati berat yang seimbang antara kanan kiri agar motor tidak berat sebelah sehingga oleng.
Yah, dimanapun tempatnya dan apapun bentuk serta model boks-nya, saya rasa, asal penggunaannya tidak berlebihan (muatan maksudnya) dan pemasangan tepat, kayaknya tidak masalah deh.
Bagaimana? Mau coba pakai boks di rotom umak (motor kamu)? Saya masih belum tertarik nih bro..he...he..he..
Monggo yang mau sharing...

1 komentar:

  1. setuuujuuuu...
    pasang backbox maupun sidebox memang OC poenya. masuk kategori asesoris yg keren terutama karena fungsinya optimal buat 'turinger', tampilan motor lebih eye catcing, sekaligus nambah daya angkut barang di motormoe.

    berhubung fungsi nambah daya angkut ini, ada bbrp aturan yg aq barusan baca dirubrik safety riding bahwa:
    utk dasar pemasangan sidebox maupun backbox ada cara ukur yg mudah yaitu ; dengan mantau dimensi motor sesudah pemasangan box.

    pemasangan yg paling ideal adalah:
    1) sisi tertinggi box keseluruhan (back Box) ngga melebihi pundak pengendara,
    2) sisi paling belakang (backbox maupun sidebox) ngga lebih mundur dari ujung terluar spatbor mongtor,
    3) sisi kiri-kanan ngga boleh lebih jauh dari sisi kiri-kanan setang.

    semua itu buat mendukung handling motor tetap nyaman walau box diisi full capacity, nyalip di ruang sempit lebih terukur karena udh diuji dg lolosnya setang jd patokan amannya body motor melewati ruang sempit tsb.

    demikian komen ku,
    buat mas ANDHIE & all bikers sa' endonesia; salam safety rider ;-)

    BalasHapus